Kemenag Latih Guru RA Pembelajaran Dalam Jaringan

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag memberikan pelatihan teknik pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan (daring) bagi guru Raudlatul Athfal (RA). Pelatihan dilakukan secara daring karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. 

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menggarisbawahi bahwa pendidikan tingkat RA sangat unik. Karenanya, dibutuhkan kegiatan yang relevan, terarah, dan terstandar dalam meningkatkan kompetensi dan pengembangan kapasitas gurunya, khususnya dalam teknis pembelajaran jarak jauh. 

"Kondisi pandemi Covid-19 memaksa semua lembaga pendidikan untuk meresponnya, dengan menyelenggarakan pendidikan dengan prioritas utama keselamatan, kesehatan, tumbuh-kembang, dan kesejahteraan psikososial peserta didik, termasuk di jenjang RA," terang Ali Ramdhani saat membuka Pelatihan Daring guru RA di Jakarta, Rabu (19/08). 

"Semoga melalui pelatihan metode pembelajaran secara daring, dapat meningkatkan motivasi dan kompetensi Guru dan lembaga pendidikan RA dan menuju kearah yang lebih baik," harapnya. 

Direktur GTK Madrasah, Suyitno, mengatakan guru seringkali tidak hanya mengajar, tapi juga menjadi orang tua bagi anak-anak didik nya. Karenanya, meski pembelajaran masih dilakukan secara jarak jauh, guru RA harus tetap mengawal dan memastikan pendidikan karakter terus berjalan. Komunikasi intens antara orang tua, anak didik dan dewan guru harus dibangun agar pendidikan yang sedang berjalan tidak terganggu. 

"Pastikan juga, bagaimana komunikasi yang efektif kepada orang tua melalui kegiatan parenting, agar karakter siswa tetap stabil terutama di sisi spiritualnya maupun sisi bermainnya, karena hal ini dapat berdampak pada saat mereka beranjak dewasa nanti," terang Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang. 

Suyitno juga meminta para guru RA untuk memastikan anak-anak tetap bisa bermain walau belajar jarak jauh. Karena pendidikan dengan metode bermain di tingkat RA harus mendominasi. "Karena tugasnya yang lumayan besar, peran guru RA di sini sangat strategis," ujarnya. 

Kasubdit Bina GTK RA, Siti Sakdiyah, menjelaskan bahwa pelatihan pengembangan Kapasitas Guru RA dalam Pembelajaran Jarak Jauh terlaksana atas kerja sama Direktorat GTK Madrasah dengan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), KKG RA, Koalisi Nasional PAUD HI, UNICEF, dan INOVASI. 

"Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kapasitas guru RA dalam mengelola pembelajaran di masa pandemi Covid-19, melalui Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (online) dan pelatihan di tempat kerja (on the job training)," terang Sakdiyah. 

Menurut Sakdiyah, kegiatan dilaksanakan 13 kali pertemuan setiap hari Rabu, secara serial dengan menghadirkan narasumber pakar di bidangnya yang dikoordinasikan oleh Kemenag, UNICEF, Koalisi nasional PAUD HI, dan lembaga lain yang terlibat. (p/ab)